Dan sepertinya benar kata-katanya yang masih teringat, "Kau dibutuhkan jika dia perlu, tapi
pernah ngga dia menolong mu. apakah dia mengucapkan terimakasih?"
Sang pecundang pun berkata "Aku tidak butuh terimakasih siapa pun, aku hanya butuh bantuan untuk menenangkan emosi ku ini yang tak pernah padam"
"Dan apakah kau merasakan ketenangan? yang ku tahu kau hanya dibuat
emosi, tapi hebat sekali kau bisa menahannya. kau lelaki yang bodoh. Aku tau kau sudah tak bisa berkata lagi. kau sudah dilupakannya.
padahal kau meminta ia mengajak mu kan? tapi apa yang terjadi? kau hanya bisa berharap, tapi itu harapan yang sudah sirna. kau tidak
berubah dari dulu. tetap dipermainkan. mau sampai kapan?" sambungnya.
"Ya kau benar, aku sudah tak bisa berkata lagi. semua katamu memang
benar. kau memang teman yang baik. aku akan sedih jika kehilangan mu. Tolong selalu mengingatkan ku. Kau benar, aku hancur dan tak ada yang menyelamatkan ku kecuali kau. tolong selalu disisi ku. Hingga aku mengakhiri hidup ini" balasku - percakapan terbaik yang teringat pagi ini dari sebuah penggalan cerpen